TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran besar melanda bangunan bersejarah katedral Notre-Dame di Paris, Senin, 15 April 2019.
Api menghancurkan atap, yang menjadi salah satu simbol bersejarah bagi Paris. Dalam gemuruh api, para petugas pemadam berjuang mencegah agar menara lonceng utama tidak runtuh.
Api yang mulai berkobar pada petang dengan cepat mencapai atap bangunan katedral yang sudah berumur berabad-abad, menelan menara yang runtuh, dan dengan cepat juga diikuti oleh seluruh atapnya.
Warga Paris dan wisatawan hanya bisa tertegun menatap menara api. Ribuan orang berjajar di jembatan di atas sungai Seine dan bantarannya, dari jarak yang dibatasi oleh tali pembatas polisi.
"Kami belum bisa memastikan apakah bisa menghentikan kebakaran yang merembet ke menara lonceng," kata seorang petugas pemadam.
Wali Kota Paris Anne Hidalgo dari tempat kejadian mengatakan bahwa banyak karya seni di dalam katedral diselamatkan dan kini disimpan di tempat yang aman.
Katedral yang dibangun pada abad ke-12, muncul dalam novel klasik Victor Hugo "Si Bungkuk dari Notre-Dame", dan menjadi salah satu warisan budaya dunia yang ditetapkan oleh UNESCO dan setiap tahun dikunjungi oleh jutaan wisatawan.
Pada saat ini juga merupakan hari-hari penting bagi umat Katolik di seluruh dunia yang merayakan Pekan Suci memperingati kebangkitan Kristus.
Kardinal Prancis menyerukan kepada seluruh pastor di Paris untuk membunyikan lonceng gereja sebagai penanda solidaritas bagi Notre-Dame.
Saat kebakaran, Katedral Notre-Dame sedang dalam pemugaran. Katedral ini dibangun pada 1163, dan disebut sebagai salah satu yang terbaik dari arsitektur Gotik Prancis.